KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas limpahan berkah dan hidayah nya
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agroekologi.
Pertama tama kami mengucapkan terima
kasih yang sebanyak - banyaknya kepada dosen Tience Elizabeth Pakpahan SP,M,Si
sebagai dosen pembimbing dan juga kepada Asisten Dosen ibu Mahmudah SP.MP . Dan
tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat di dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurang dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang dapat
membangun kami kelompok V. Agar lebih baik lagi dalam penyusunan makalah
berikutnya. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
kami.
Terima kasih atas perhatian nya, kurang lebih nya kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Medan, 11 Desember 2014
Penulis
Kelompok
V
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa
dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Kita memerlukan sumber daya alam dari ingkungan untuk memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan sandang, pangan, papan semuanya memerlukan lingkungan.
Namun dalam pemanfaatan sumber daya
tersebut, terkadang manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan.
Dan serakah dalam pemanfaatan lingkungan
tersebut. Sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran
lingkungan. Dan akhirnya berdampak pada
manusia itu sendiri. Sehingga akan mengancam kelestarian makhluk hidup di
dalamnya termasuk manusia. Dengan adanya kejadian tersebut, timbullah pemikiran
manusia untuk melestarikan lingkungan tempat tinggalnya demi kelangsungan hidup
generasi berikutnya. Sehubungan dengan peristiwa tersebut maka pencemaran
lingkungan akan menjadi topik dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lingkungan ?
2. Apa yang dimaksud pencemaran
lingkungan ?
3. Apa saja yang termasuk pencemaran
lingkungan ?
4. Apa dampak pencemaran lingkungan
bagi manusia secara local maupun secara global?
5. Bagaimana upaya penanggulangan
pencemaran lingkungan ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian
lingkungan.
2. Untuk mengetahui pengertian
pencemaran lingkungan.
3. Untuk mengetahui macam-macam
pencemaran lingkungan.
4. Untuk mengetahui dampak pencemaran
lingkungan bagi manusia secara local maupun secara global.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan hidup adalah suatu satuan
sistem yang kompleks yang berada di luar individu yang sangat mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan suatu organisme; kesatuan dengan semua benda, daya
keadaan dan semua makhluk, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya; suatu
kesatuan hidup antarakondisi fisik yang mencakupkeadaan sumber daya alam
seperti, tanah, air, energy surya mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh
diatas tanah maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana mengunakan lingkungan fisik tersebut.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk.
B.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan
polusi, terjadi karena adanya
bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping
dari aktifitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran
dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1.
Pencemaran udara
Udara dikatakan tercemar jika udara
tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara
bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair
atau padat.
a.
Pencemaran
Udara Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk
gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen
(NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar
CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan
bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari
100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan
kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan
hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan,
kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian
ozon di atmosfer.
b.
Pencemaran
Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak
napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel
dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga
berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel
yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan
dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar
pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan
klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan
oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Tingkat
pencemaran udara di Indonesia sangat mengkhawatirkan ,bahkan Indonesia menjadi
Negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ke tiga di dunia. Menurut world
bank juga menempatkan kota Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan
tertinggi setelah Beijing, New Delhi, Mexico City. Di indonesia sendiri, data
yang dipaparkan Oleh Pengkajian Ozon dan Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasioanal(Lapan),Jawa Barat menduduki peringkat polusi udara
tertinggi di Indonesia. Semua itu disebabkan oleh polusi udara antara lain oleh
;emisi transportasi, kebakaran hutan dan industri.
Dari
sisi kesehatan,pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunga kesehatan dan
pertumbuhan anak-anak, misalnya anemia. Hal yang paling dikhawatirkan, anak
bisa mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ
rendah. Dan dalam pertumbuhan fisik akan berdampak pada gangguan seperti
keterlambatan pertumbuhan dan gangguan pendengaran.
Pada
orang dewasa, akan mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan. Zat ini dapat
mengurangi jumlah dan fungsi sperma sehingga menyebabkan kemandulan, dan juga
mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke serta
kanker.
Pada
tahun 2001 anak-anak pernah dijadikan sampel riset dampak timbal. Dari sampel
darah sebanyak 400 yang diambil dari siswa SD kelas II dan III di Jakarta,
hasilnya sekitar 35 persen sampel ternyata memiliki kadar timbal dalam darah di
atas normal. Angka ini berarti melebihi ambang batas kadar timbal pada tubuh
anak-anak yang ditetapkan CDC (Center for Deseases Control and Prevention) yang
hanya 10 mikrogram per desiliter.
Dampak
pencemaran terhadap lingkungan : Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat mengganggu pertumbuhan dan
rawan
penyakit antara lain klorosis, nekrosis, dan antara
lain klorosis, nekrosis dan bintik hitam.
Penyebab
hujan asam: ph biasa air hujan ada;lah 5,6 karena CO2 di atmosfir. Pencemaran
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan ph air hujana. Dampak
dari hujan asam antara lain : Mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak
tanaman, melarutkan loga-logam berat serta bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan.
Meningkatkan
efek rumah kaca: Efek rumah kaca disebabkan oleh CO2, CFC,Metana Ozon, N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap oleh lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan berakibat
pada: Pencairan es di kutub, Perubahan iklim, Perubahan siklus hidup flora dan
fauna.
Kerusakan
lapisan ozon: Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan
dan pengurangan molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
Mengurangi
pencemaran udara dapat dicegah dengan: Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida, Pengolahan
atau daur ulang limbah asap industri, Penghijauan dan reboisasi atau penanaman
kembali pohon-pohon pengganti, Menghentikan pembakaran hutan.
2.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan
dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung
berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap
kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Di dalam tata kehidupan manusia, air
banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan
mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang,
industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan
kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan
anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke
perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.
Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke
perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang
disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku
air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan
sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya,
tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar
oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti
pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh
petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap
tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi
pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
Berikut ini adalah artikel mengenai
dampak dari pencemaran air. Yang bersumber dari PlasaMSN berita. Kondisi Kali
Brantas yang mulai tercemar, berdampak pada kepunahan sejumlah ikan endemik
Kali Brantas.
Kepunahan ini juga disebabkan
kebijakan pemerintah yang salah dalam konservasi ikan. Dari hasil penelitian
Ecoton yang dilakukan sejak empat tahun lalu, kondisi ikan endemik Brantas ini
semakin menurun. Menurut seroang peneliti Ecoton, Prigi Arifandi, sebuah sungai
merupakan satu kesatuan dari hulu hingga hilir. Kebijakan yang mengabaikan
kesatuan ini yang membuat ikan sulit berkembang. "Terutama pembangunan
waduk. Karena waduk menjadi pemisah antara hulu dan hilir," tutur Prigi,
Rabu (21/8/2013). Prigi menuturkan, keberadaan bendungan membuat siklus
reproduksi ikan terganggu. Sebab, sejumlah ikan harus melakukan migrasi menuju
hulu untuk melakukan reproduksi. Ketika migrasi tidak bisa dilakukan, maka
proses reproduksi ikan menjadi terganggu. Seharusnya ada jalan ikan dalam
setiap pembangunan bendungan. Itu langkah untuk menjaga keberadaan ikan endemik
sebuah sungai.
Invasi ikan asing ini, mendesak dan
mengalahkan ikan asli. Mereka berkembang dengan cepat, sementara ikan asli
tidak bisa mengimbangi keberadaan ikan-ikan ini. Yang perlu ditekankan, kalau
ingin melepaskan ikan ke sungai seharusnya ikan asli sungai tersebut. Jangan
ikan asing, karena akan menjadi pengganggu.
Namun gangguan yang tidak kalah
besar datang dari pencemaran limbah. Baik pencemaran limbah domestik atau rumah
tangga maupun limbah industri, serta limbah pertanian. Pencemaran ini membuat
kualitas air Kali Brantas menurun dan mematikan ikan-ikan di dalamnya. Kondisi
ini diperparah karena hilangnya kawasan hutan yang menjadi penopang sungai. Energi
dari sungai itu berasal dari hutan. Kalau hutannya hilang maka kehidupan di
sungai juga terganggu.
3.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di
mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau
masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati,
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia
diatas bila dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Tanah merupakan tempat hidup
berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas
tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga
kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat
disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat
dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam
(tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk
hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah
dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah
anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
Berikut ini artikel mengenai
pencemaran tanah. Yang bersumber dari Madura Terkini. KEMAYORAN-Warga Dusun
Tarogan, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kota mengeluhkan bau tak sedap
dari tumpukan sampah. Apalagi saat hujan turun, bau sampah makin
menyengat. Hal tersebut diutarakan Abd. Rahman, warga setempat yang
mengaku resah dengan adanya bau tak sedap yang ditimbulkan oleh tumpukan
sampah liar. Rahman menilai tumpukan sampah yang didatangkan dari sejumlah
kelurahan di Kota Bangkalan tersebut, akibat tidak tersedianya TPA
(tempat pembuangan akhir) yang memadai.
Ini yang jadi korban akibat penumpukan
sampah liar itu lagi-lagi masyarakat. Padahal, jika pemerintah bersikap
serius menangani sampah, kotornya lingkungan dan bau busuk itu tak
perlu terjadi. Kampung kami sampai jadi kumuh kayak ini,” kesal
Rahman.
Selain bau, sampah itu menurut Rahman
bisa jadi sarang penyakit. Apalagi sudah memasuki musim penghujan
yang rawan akan DBD (demam berdarah dengue) dan penyakit difteri.
(radar)
4.
Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah keadaan
dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan
lingkungan manusia. Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas
lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah
kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah
melampaui 50 desibel.
Suara dengan intensitas tinggi,
seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan
pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang
permanen.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan
oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin
penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang,
dan suara kereta api.
Sesuai dengan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat
kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari
suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
a. Jenis-Jenis Kebisingan
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
ü kebisingan yang terus-menerus dengan
jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji.
ü kebisingan yang terputus-putus,
misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang.
ü kebisingan impulsif, misalnya, tembakan,
bom, atau suara ledakan.
ü kebisingan impulsif berulang,
misalnya, suara mesin tempa.
b. Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara bising ini dapat menyebabkan
terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini
akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual,
jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah. Tingkat
kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB).
Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.
Surabaya – Polusi suara
dan kebisingan tampaknya tak bisa lagi terelakkan, terutama di daerah
perkotaan dan kawasan industri. Polusi udara ini berdampak pada alat
pendengaran manusia, yakni telinga. Â Hal ini terungkap dalam
diskusi Masyarakat Bebas Bising (MBB) di Co2 Library, Jalan Doktor
Sucipto 20, Surabaya, Sabtu (26/3) sore.
Panel diskusi dengan tema
“Kebisingan Sebagai Polusi Yang Merajalela” , kata Panitia Diskusi
MBB, Gema Swaratyagita, sebagai wujud dalam rangka menyambut
hari bumi dan tentunya sangat berhubungan sekali dengan ‘Earth Hours’.
Gema menjelaskan kebisingan
tidak sekedar menimbulkan rasa tidak nyaman namun juga dapat menimbulkan efek
serius bagi kesehatan manusia. Dan alat-alat tertentu menimbulkan kebisingan
sedemikian hebatnya bahkan menggangu penduduk yang tinggal di sekitar pabrik
hingga radius ratusan meter. Kebisingan mesin pabrik kontribusi tertinggi
kebisingan yang mengakibatkan telinga manusia rusak. Selain itu, dipadatnya
kendaraan di jalan raya. (dp)
Sementara itu, Badan kesehatan Dunia (WHO) melaporkan,
8 – 12% penduduk dunia menderita dampak kebisingan dalam berbagai bentuk.
Angka itu diperkirakan akan terus meningkat.
Tidak diragukan lagi, kebisingan
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran, baik yang sifatnya sementara ataupun
permanen. Hal ini sangat dipengaruhi oleh intensitas dan lamanya pendengaran
terpapar kebisingan. Intensitas bunyi adalah arus energi per satuan luas yang
dinyatakan dalam satuan desibel (dB). (dp/ara)
c. Dampak Pencemaran Bagi Manusia
Secara Global
Pembakaran bahan bakar minyak dan
batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di
udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul
di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi
pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan
kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini
disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang
menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas
metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan
suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan
global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah.
Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga
pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan
pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam terjadi secara
terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam.
Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di
dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem dan kehidupan manusia.
d. Upaya Penanggulangan Pencemaran
Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut
tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita
terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
a.
Membuang
sampah pada tempatnya.
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai
jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu
cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam
tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan
kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang
lainnya.
b.
Penanggulanganlimbahindustri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum
dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan
pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang
mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak
mengganggu ekosistem. Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang
jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh
buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
c.
Penanggulanganpencemaranudara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap
pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar
minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah
lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha
untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi.
Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot
kendaraan bermotor.
d.
Diadakanpenghijauandikota-kotabesar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau
akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor
atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran
udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
e. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi
hama tanaman yang sesuai.
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi
lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan.
Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk
buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya
melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat
mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang
dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan
tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif
yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
f.
PenguranganpemakaianCFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus
tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC
yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat
mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan
global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan
sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam
secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis
sampahnya.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan terjadi karena
dua faktor. Terjadi karena peristiwa alam dan karena ulah manusia itu sendiri
yang tidak menyadari tentang dampak dari perbuatannya itu. Pencemaran
lingkungan terbagi atas empat bagian. Pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, dan pencemaransuara.
B. SARAN
Sebaiknya manusia mulai menyadari
akan pentingnya lingkungan, dan memulai pelestarian lingkungan sejak dini. Jika
bumi ini tidak dijaga oleh kita bagaimana generasi yang akan datang. Akankah
mereka merasakan indahnya bumi ini. Bumi ini milik kita bersama maka sudah
kewajiban kita untuk menjaganya.
Medan, 11 Desember 2014
Penulis
Kelompok
V
DAFTAR
PUSTAKA
Htpp://www.hend-learning.blogspot.com.
Htpp://www.all-recycling-facts.com/causes-of-air-pollution.html
Htpp://www.eoearth.org/article/anthropogenic-and-natural-air-polutan-emissions